Dewan Guru SDN Ketimang

Dewan guru Siap Mendidik Siswa siswa SDN Ketimang

Tampak Depan SDN Ketimang

SD Negeri Ketimang Di Lihat Dari Jalan Raya Krian - Sidoarjo

Kegiatan Upacara Bendera

Kegiatan Upacara Bendera di laksanakan Setiap Senin Pagi Untuk Menanamkan Karakter Cinta Tanah Air dan Disiplin

Kegiatan Olahraga

Kegiatan Olahraga Di Laksanakan Setiap Hari Jum'at Pagi

Kegiatan Pengembangan Diri

Kegiatan Perkemahan Sabtu Minggu SD Negeri Ketimang

Kegiatan Study Tour

Peninggalan Kerajaan Majapahit , Trowulan , Mojokerto

Kegiatan Study Tour

Peninggalan Kerajaan Majapahit , Trowulan , Mojokerto

Sekolah Gratis Di SDN Ketimang

SDN Ketimang Menyelenggarakan Pendidikan Bebas Biaya Kepada Seluruh Siswa

Regu Tari SD Negeri Ketimang

Mengisi Acara Pembukaan Resepsi HUT Kemerdekaan RI di Pendopo Kecamatan Wonoayu

Budaya 3S ( Senyum , Salam , Sapa )

SDN Ketimang Menyelenggarakan Pendidikan Berkarakter 3S Setiap Pagi

Siswa Siswa Berprestasi

SDN Ketimang Memberikan Penghargaan Kepada Seluruh Siswa - Siswi Berprestasi

Peringatan Hari Kartini

Dewan guru Memperingati Hari Kartini

Peringatan Hari Kartini

Siswa - Siswi SD Negeri Ketimang Memakai Baju Adat

Peringatan Hari Kartini

Siswa - Siswi SD Negeri Ketimang Memakai Baju Adat

Peringatan Hari Kartini

Siswa - Siswi SD Negeri Ketimang Memakai Baju Adat

Selasa, 23 April 2013

Download Aplikasi BOS Terbaru 2013



PETUNJUK Teknis SPJ BOS 2013 / Juknis SPJ BOS2013 telah diterbitkan oleh KEMENDIKBUD. Salah-satu tugas dan tanggung-jawab sekolah sebagaimana tercantum dalam juknis 2013 poin 9 dan dan 10 adalah sbb:

9. Membuat laporan realisasi penggunaan dana BOS triwulanan (Formulir BOS-K7 dan BOS-K7A) sebagai bentuk pertanggungjawaban penggunaan dana dan disimpan di sekolah untuk keperluan monitoring dan audit; 

10. Memasukkan data penggunaan dana BOS setiap triwulan kedalam sistem online melaluiwww.bos.kemdikbud.go.id; Untuk panduan pengiriman laporan penggunaan dana BOS secara online silahkan baca Panduan pelaporan BOS Online 2013

Bagi yang membutuhkan aplikasi BOS 2013, silahkan Anda download melalui menu download di bawah. Aplikasi ini cukup mudah di gunakan karena hanya memakai Program MS Office Excell yang tentu saja sudah familiar bagi Anda. Semua komponen telah disediakan mulai Perencanaan (Penyusunan RKAS, BOS K-1, BOS K-2, BOS-03); Pelaksanaan (BOS K-3, BOS K-4, BOS K-5, BOS K-6, Kwitansi, Kwitansi Buku); Pelaporan (BOS K-7, Lampiran BOS K-7, BOS K-7a, BOS K-8, SPJ, BOS 05). 

Yang harus dilakukan dalam aplikasi ini hanyalah melakukan input perencaan dan input pelaksanaan. Setelah input dilakukan, maka semua format BOS seperti disebut diatas akan terisi secara otomatis.

Perlu diingat Program/Aplikasi ini sebagai alat bantu dalam pembukuan administrasi BOS, bukan merupakan panduan atau juknis pelaporan resmi baku, tetapi seluruh komponen pelaporan telah disesuaikan dengan JUKLAK/JUKNIS BOS Tahun 2013.

Persyaratan System:

1. Sistem Operasi Windows minimal menggunakan Windows XP service pack 3.
2. Microsoft Office minimal MS. Office Service Pack 2 (SP 2)
3. Memory minimal 512 MB
4. Pastikan setting regional komputer Anda telah diubah menjadi Indonesia

Bagi Anda yang berminat, silahkan klik DOWNLOAD LAPORAN KEUANGAN TERPADU (LKT) APLIKASI BOS 2013

Untk Cara Penggunaan silahkan download Tutorialnya DISINI
readmore »»  
readmore »»  

Minggu, 21 April 2013

Alternatif Pengecekan Data Guru dari P2TK Dikdas

Link Terbaru ( Update ) Server Pengecekan Data Guru di P2TK




ini link terbarunya ....
Tinggal Pilih salah satu jika kita mengalami ganguan / erorr .

readmore »»  
readmore »»  

Download Aplikasi Simulasi UKA Guru Kelas SD





Uji kompetensi awal 2013 yang akan diikuti oleh guru-guru yang belum sertifikasi rencana akan digelar pertengahan Mei. Ujian kompetensi guru ini akan menggunakan sistem online seperti uji kompetensi yang dilakukan tahun lalu pada guru yang sudah sertifikasi. Ujian menggunakan aplikasi atau software yang terkoneksi dengan internet.

Sesuai dengan kisi-kisi UKA tahun lalu, ada 100 soal yang harus dikerjakan oleh guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Jika guru kelas SD, juga akan mengerjakan soal khusus untuk guru kelas SD sesuai dengan kisi-kisi yang ada. Materi yang diujikan dalam UKA meliputi kompetensi pedagogik dan profesional.

Sebelumnya juga sudah dibagikan soal-soal latihan UKA dalam bentuk file yang berformat pdf dan doc dengan berbagai materi, seperti: kompetensi pedagogik, model-model pembelajaran, dan Perundang-undangan. Sekarang SekolahDasar.Net akan berbagi aplikasi untuk simulasi UKA 2013 yang dibuat oleh seorang guru. Bapak Ibu bisa mendowload aplikasi untuk latihan UKA 2013, di tautan berikut:

Dengan mendownload file berformat exe itu, Bapak Ibu bisa mencoba mengerjakan 100 soal latihan UKA 2013 tanpa harus terkoneksi dengan internet. Bisa dibuka dan dikerjakan kapanpun. Itu bukanlah aplikasi resmi yang akan digunakan ujian nanti, hanya untuk latihan mempersiapkan menghadapi uji kompetensi guru. Tampilannya 
readmore »»  
readmore »»  

Sabtu, 20 April 2013

Jika SKTP Belum Keluar Segera Perbaiki Dapodik


Jika SKTP Belum Keluar Segera Perbaiki Dapodik

Surat Keputusan Tunjangan Profesi (SKTP) atau juga dikenal SK Dirjen sebagian besar sudah diterbitkan oleh Direktorat P2TK. Bagi guru yang sudah mengecek SK Dirjen-nya dan belum keluar tentu gelisah. Ini terjadi karena namanya belum terjaring dalam aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Sehingga terancam tidak akan mendapat tunjangan profesi.

Bagi guru yang belum dikeluarkan SKTP-nya tidak perlu khawatir, ini disampaikan oleh Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar, Surapranata. Jika belum mendapatkan SKTP, itu terjadi karena pengisian instrumen pendataan oleh operator sekolah belum lengkap. Maka yang perlu dilakukan adalah melengkapi instrumen pendataan.

“Bagi guru yang tidak keluar SK-nya sekarang, itu bukan kiamat. Silakan melengkapi persyaratan-persyaratan, nanti di tengah jalan akan keluar. Haknya dari bulan Januari tidak hilang,” kata Surapranata dikutip dari website Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.

Setelah data di Dapodik diperbaiki dan lengkap lalu SK Tunjangan Profesi dikeluar, guru mendapat tunjangan secara rapel tanpa ada pemotongan sepeserpun. Seperti juga diberitakan sebelumnya, data yang belum benar harus diperbaiki oleh guru yang bersangkutan melalui operator sekolah paling lambat triwulan II.

Secara terpisah Kepala Sub Bagian Data dan Informasi, Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Supriyatno mengatakan salah satu penyebab SK tidak keluar karena pengisian instrumen data oleh operator sekolah di Dapodik tidak lengkap.

Seharusnya data yang dimasukkan dalam aplikasi Dapodik lengkap, benar dan wajar. Jangan sampai ada variabel yang kosong dan terlewat diisi. Jika ada satu saja variabel tak diisi, maka data secara keseluruhan tidak bisa diolah. “Misalnya saya mengajar, tapi rombongan belajarnya (rombel) tidak diisi, bagaimana bukti mengajarnya?” kata Supriyatno.

Dapodik merupakan program pendataan yang digalang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjaring tiga entitas data pokok pendidikan di seluruh Indonesia secara individual dan relasional. Tiga entitas data tersebut yaitu peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), dan satuan pendidikan.

Tidak lengkapnya data yang diunggah ke sistem Dapodik merupakan tanggung jawab kepala sekolah. Maka ia berharap kepala sekolah memberi perhatian lebih kepada operator karena tugas mereka lumayan berat. “Sekolah-sekolah yang perhatian terhadap operatornya, operatornya bekerja dengan tenang. Semua variabel datanya dilengkapi. Mereka mulus saja,” ujarnya.

Dalam kesempatan menanggapi keluhan sejumlah guru yang namanya belum tercantum dalam Dapodik, Supriyatno menjelaskan, aplikasi Dapodik tidak menentukan seorang guru mendapat tunjangan profesi atau tidak. Dapodik sekadar menyajikan data secara individual dan terelasi dengan sekolah dan rombongan belajar yang diemban/diampu. Dapodik sekadar bahan mentah yang digunakan untuk menyalurkan tunjangan sesuai kriteria dan aturan yang telah ditentukan.

Selain melalui Dapodik, penjaringan data dilakukan pula dengan pengecekan secara manual. Operator sekolah yang bersangkutan dihubungi baik melalui telepon, pesan layanan singkat, ataupun surat. Kepala sekolah dan dinas pendidikan setempat juga turut dihubungi. Dengan begitu, penjaringan instrumen pendataan akan cepat tuntas.

Sumarna juga menyampaikan, tunjangan khusus yaitu tunjangan untuk guru-guru yang mengabdi di kawasan yang tergolong daerah khusus telah tersalur 100 persen. Dana tunjangan profesi dikirim ke rekening masing-masing guru. Untuk tunjangan profesi baru tersalurkan sekitar 40 persen.


Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2013/04/jika-sktp-belum-keluar-segera-perbaiki.html#ixzz2QzptGz1V
readmore »»  
readmore »»  

Selasa, 16 April 2013

Data yang Diunggah ke Dapodik Harus Lengkap, Wajar, dan Benar



Supriyatno, S.Pd., M.A
Jakarta (Dikdas): Tidak tercantumnya nama guru dalam Data Pokok Pendidikan, salah satunya, disebabkan pengisian instrumen data oleh operator sekolah tidak lengkap. Hal demikian diutarakan Supriyatno, S.Pd., M.A, Kepala Sub Bagian Data dan Informasi, Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menanggapi keluhan sejumlah guru yang namanya belum tercantum dalam Dapodik sehingga khawatir tidak dapat tunjangan.

Seharusnya data yang dimasukkan dalam aplikasi Dapodik lengkap. Jangan sampai ada variabel yang kosong dan terlewat diisi. Jika ada satu saja variabel tak diisi, maka data secara keseluruhan tidak bisa diolah. “Misalnya saya mengajar, tapi rombongan belajarnya (rombel) tidak diisi, bagaimana bukti mengajarnya?” ucapnya. 

Data Pokok Pendidikan merupakan program pendataan yang digalang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjaring tiga entitas data pokok pendidikan di seluruh Indonesia secara individual dan relasional. Tiga entitas data tersebut yaitu peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), dan satuan pendidikan. Penjaringan dilakukan secara daring (dalam jaringan—online). Instrumen pendataan pun dapat diunduh dari laman Dapodik.   

Secara teknis, kepala sekolah mengumpulkan instrumen pendataan terkait siswa, guru, dan sekolah. Data tersebut kemudian diserahkan kepada operator yang bertugas mengunggah data ke sistem Dapodik. “Sistemnya bukan individu guru yang mengisi, tapi operator sekolah. Karena yang punya akses, kan, operator,” jelas Supriyatno.

Dari mekanisme itu, Supriyatno menilai, tidak lengkapnya data yang diunggah ke sistem Dapodik merupakan tanggung jawab kepala sekolah. “Mereka tidak aware terhadap pentingnya data harus lengkap, wajar, dan benar,” tegasnya.

Ia mencontohkan pendataan Dapodik di Kebumen dan Indramayu. Tak ada komplain dari kedua kabupaten tersebut lantaran operator menjalankan tugasnya dengan benar. Maka ia berharap kepala sekolah memberi perhatian lebih kepada operator karena tugas mereka lumayan berat. “Sekolah-sekolah yang perhatian terhadap operatornya, operatornya bekerja dengan tenang. Semua variabel datanya dilengkapi. Mereka mulus saja,” ungkapnya.

Namun Supriyatno menggarisbawahi, aplikasi Dapodik tidak menentukan seorang guru mendapat tunjangan atau tidak, melainkan sekadar menyajikan data secara individual dan terelasi dengan sekolah dan rombongan belajar yang diemban/diampu. Dapodik sekadar bahan mentah yang digunakan Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar untuk menyalurkan tunjangan sesuai kriteria dan aturan yang telah ditentukan. 

Hingga 11 April 2013 pukul 17.00 WIB, pendataan Dapodik telah berjalan 96,5 persen. Dari total 184.498 SD dan SMP di seluruh Indonesia, 178.049 sekolah telah memasukkan datanya dan sekolah yang belum terjaring berjumlah 6.449. Dua provinsi yaitu Kepulauan Bangka Belitung dan D.I. Yogyakarta telah 100 persen tuntas menjaring Dapodik. 

Untuk mengejar ketuntasan pendataan dan meningkatkan kualitas Dapodik, Supriyatno mengerahkan 15 operator pendataan. “Kita banyak fasilitas layanan kepada sekolah agar mereka bisa memperbaiki data secara baik dan cepat,” tegasnya. Fasilitas tersebut di antaranya broadcast, telepon, jejaring sosial Facebook, surat elektronik (email), dan surat pos. Mereka pun siap melayani operator sekolah yang datang ke sekretariat Dapodik.     

Direktur Pembinaan PTK Dikdas Sumarna Surapranata, Ph.D mengatakan, data guru yang mendapatkan tunjangan diambil dari Dapodik. Selain itu, karena pendataan Dapodik belum mencapai 100 persen, maka pendataan dilakukan secara manual. “Yang kita gunakan secara total dengan Dapodik plus manual,” ucapnya.

Pengecekan secara manual dengan menghubungi operator sekolah melalui surat elektronik, pesan layanan singkat, atau surat pos. Pengecekan juga bisa melalui kepala sekolah dan dinas pendidikan setempat.* (Billy Antoro)  

readmore »»  
readmore »»  

Minggu, 14 April 2013

KEMDIKBUD TINGKATKAN LAYANAN NISN




Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota sering mengalami kesulitan mengakses informasi tentang Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Banyak pengaduan yang masuk melalui Gerai Informasi dan Media (GIM) dari dinas pendidikan di berbagai daerah mengenai hal tersebut. Sebagai solusinya, Kemdikbud telah meningkatkan kuota email serta penambahan bandwidth eksternal pada Februari 2013 lalu, serta penambahan jaringan telepon untuk pelayanan.

Kesulitan akses informasi tersebut karena kendala kuota email yang dimiliki Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP) Kemdikbud, yaitu hanya sebesar 1 GB, serta kondisi lambatnya jaringan yang tergantung pada Jardiknas. Untuk mengatasi kelambatan tersebut, PDSP Kemdikbud telah melakukan penambahan bandwidth eksternal pada akses internet sebesar 5 MB.

Kemudian PDSP Kemdikbud telah menonaktifkan email nisn.pdsp@yahoo.co.id sebagai email untuk pengajuan permohonan NISN karena terjadi over kuota email dan duplikasi email dengan alamat pdsp@kemdiknas.go.id, sehingga memperbesar dan memperlambat proses penomoran NISN. Karena itu sejak Januari 2013, PDSP hanya mengaktifkan alamat email satu pintu, yaitu pdsp@kemdiknas.go.id . Pengajuan NISN sejak Januari 2013 melalui email tersebut menggunakan formulir A1 yang dapat diunggah melalui website http://nisn.data.kemdikbud.go.id/. Informasi tentang pengajuan NISN yang sudah diproses dapat diperoleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan sekolah dengan mengirimkan formulir yang dapat diunggah pada website tersebut.

Siswa juga dapat mengecek langsung apakah NISN mereka sudah ada atau belum, atau apakah sudah sesuai, melalui website http://nisn.data.kemdikbud.go.id/ dengan memasukkan nama, serta tempat dan tanggal lahir siswa.
Selain itu, pada Januari 2013 lalu, PDSP sudah memiliki Helpdesk NISN bersamaan dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), yang dapat dihubungi pada nomor telepon 021-57905777. Sosialisasi adanya Helpdesk telah dilakukan melalui Data Referensi Kemdikbud, melalui website http://refsp.data.kemdikbud.go.id/ , yang telah lebih dulu disosialisasikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota pada 19 November 2012.

Sementara itu untuk mempermudah dalam menghubungi PDSP terkait NISN, pada awal Maret 2013 PDSP telah melakukan penambahan jaringan telepon pada Helpdesk NISN, dengan nomor 021-57904804. Penambahan bandwidth eksternal serta jaringan telepon tersebut diharapkan bisa meningkatkan layanan Kemdikbud dalam memberikan informasi kepada masyarakat terkait NISN.


Sumber : Kemdiknas.go.id
readmore »»  
readmore »»  

Kamis, 11 April 2013

Sanksi Bagi Peserta dan Pengawas Ruang UN 2013


   Kecurangan UN

Pelaksanaan Ujian Nasional 2013 ini ada beberapa perbedaan dibandingkan dengan Ujian Nasional 2012 yang lalu walaupun masih banyak kesamaannya. Disamping Ujian Nasional 2013 sekarang menjadi 20 paket dan menggunakan sistem barcode ada yang sedikit unik mengenai pelaksanaan Ujian Nasional 2013 ini, yaitu mengenai sanksi.

Sanksi tidak hanya berlaku bagi peserta Ujian Nasional saja, namun terhadap pengawas ujian juga akan diberikan sanksi jika terjadi pelanggaran yang dilakukannya.

Pelanggaran Peserta Ujian Nasional
1. Pelanggaran Ringan
  • Meminjam alat tulis dari peserta ujian lain
  • Tidak membawa kartu ujian
Sanksinya mendapat peringatan tertulis
2. Pelanggaran Sedang
  • Membuat kegaduhan di dalam ruang ujian
  • Membawa HP di meja kerja peserta ujian
Sanksinya pembatalan ujian pada mata pelajaran bersangkutan
3. Pelanggaran Berat
  • Membawa contekan ke ruang ujian
  • Kerjasama dengan peserta ujian lain
  • Mencontek dan menggunakan kunci jawaban
Sanksinya dikeluarkan dari ruang ujian dan dinyatakan tidak lulus
Pelanggaran Pengawas Ujian Nasional
1. Pelanggaran Ringan
  • Lalai, tertidur, merokok, dan berbicara yang dapat mengganggu konsentrasi peserta ujian
  • Lalai membantupeserta ujian mengisi identitas diri sesuai dengan kartu identitas
2. Pelanggaran Sedang
  • Tidak mengelem amplop LJUN di ruang ujian
  • Memeriksa dan menyusun LJUN tidak di ruang ujian
3. Pelanggaran berat
  • Memberi contekan
  • Membantu peserta ujian dalam memjawab soal
  • Menyebarkanmembacakan kunci jawaban kepada peserta ujian
  • Mengganti dan mengisi LJUN
Masing-masing pelanggaran akan diberikan sanksi mulai dari peringatan tertulis hingga pemecatan.
readmore »»  
readmore »»  

Tips Bagaimana Menghadapi Ujian Nasional 2013

lulus un
Adanya anggapan negatif dan rasa ketakutan tentang Ujian Nasional 2013 akan menyebabkan siswa semakin frustasi dalam menghadapinya, sehingga akan membuat hasilnya pasti jauh dari memuaskan. Untuk itu jauh hari sebelumnya, seorang siswa perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin agar hasil yang dicapai sesuai harapan.

Hasil akhir dari Ujian Nasional 2013 yang akan ditempuh seorang siswa sebenarnya sudah tergambar lebih awal dari pola pikir otak siswa itu sendiri, karena otaklah sumber dari segala respon yang akan mengantarkan kita menuju kenyataan yang akan terjadi, baik itu berhasil atau justru mungkin kegagalan. Oleh karena itu buanglah hal-hal yang negatif tentang UN terlebih rasa ketakutan akan UN tersebut, dan yakinlah bahwa UN hanya sekedar jurang sempit yang harus dihadapi untuk menuju ke jenjang yang lebih tinggi.
Selain itu siswa yang hebat juga pasti akan mempersiapkan mental dan strateginya baik dari akademik, fisik, mental, strategi dan teknik agar lulus dalam Ujian Nasional 2013.
Berikut ini Tips Menghadapi Ujian Nasional 2013 untuk para siswa yang ingin mempersiapkan diri  agar Lulus UN 2013 :
1.    Persiapan Akademik
  • Mencari dan mempelajari kisi-kisi soal UN
  • Mencari dan mempelajari soal-soal UN tahun sebelumnya
  • Memprediksi UN tahun berikutnya dengan data-data UN tahun-tahun sebelumnya
  • Latihan membuat soal-soal berkaitan dengan kisi-kisi soal yang ada
  • Latihan mengerjakan soal dalam waktu singkat
  • Melakukan benchmark (tryout) penguasaan materi
  • Minta bimbingan dengan guru maupun ikut Bimbingan Belajar
2.    Persiapan Fisik
  • Olahraga teratur dan selalu menjaga kesehatannya
  • Konsumsi makanan dan minuman yang sehat
  • Istirahat atau tidur yang cukup
3.    Persiapan Mental
  • Percayalah pada kemampuan diri sendiri bahwa kita bisa
  • Biasakan mengerjakan banyak soal dalam waktu singkat
  • Tenang dalam mengerjakan soal
  • Baca soal dengan seksama
  • Berdoa kepada Allah SWT dan berusaha
4.    Persiapan Strategi
  • Strategi penguasaan materi yang akan diujikan
  • Strategi pengerjaan soal
  • Strategi manajemen waktu
  • Strategi memilih jawaban soal pilihan berganda
  • Strategi lainnya
5.    Persiapan Teknik
  • Teknik membaca & menghafal cepat
  • Teknik pengerjaan dengan benar dan singkat
  • Teknik manajemen waktu yang baik
  • Teknik pengisian lembar jawab yang tepat, aman dan Benar
Selain persiapan di atas, agar kita sukses menghadapi Ujian Nasional 2013, beberapa hal lainnya yang perlu dilakukan pada saat Ujian, antara lain:
  • Datang lebih awal
  • Duduk sesuai dengan nomor kursi yang disediakan
  • Letakkan alat tulis di meja, seperti (pensil 2B, penghapus, dan lainnya)
  • Tenang dan yakin dengan kemampuan diri sendiri.
  • Awali menjawab soal dengan berdoa kepada Allah SWT
  • Lihat sekilas semua soal-soal ujian terlebih dulu dengan cepat.
  • Luangkan sekitar 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata kata kunci dan kemudian jawab seluruh soal.
  • Mulai dengan menjawab pertanyaan yang mudah, kemudian dengan soal-soal yang sulit.
  • Gunakan sekitar 10% waktu ujian untuk memeriksa ulang jawaban.
  • Setelah selesai periksa kembali LJUN baik identitas diri maupun jawanannya
  • Berdoa dan serahkan kepada Allah SWT yang Maha Berkehendak.
Dengan melakukan beberapa Tips di atas mulai dari sekarang, kalian semua pasti akan SUKSES dan LULUS Ujian Nasional 2013, kecuali Allah SWT menghendaki lain. Selamat belajar buat siswa/siswi yang akan menempuh Ujian Nasional 2013 dan yakinkan bahwa kalian pasti bisa….

readmore »»  
readmore »»  

32 Contoh Model Pembelajaran Interaktif serta Langkah-Langkahnya


Kali ini kita akan berbagi tidak hanya 1 tapi 32 contoh model pembelajaran beserta langkah-langkah pembelajarannya. Bagi sebagian guru mungkin sudah tidak asing dengan jenis-jenis model pembelajaran. Namun, apakah model-model pembelajaran itu sudah pernah diterapkan di kelas?. Ya, pembelajaran memang ada baiknya dilakukan bervariasi, agar tidak timbul kejenuhan dan materi pelajaran lebih mudah diterima oleh siswa. Ada beberapa contoh model pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas.  Berikut ini saya berikan 32 jenis model pembelajaran beserta langkah-langkah pembelajarannya, anda mungkin bisa memilih dan mencobanya disesuaikan dengan materi pelajaran ...



1.    EXAMPLES NON EXAMPLES

Contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan KD 
Langkah-langkah :
•    Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
•    Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
•    Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
•    Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
•    Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
•    Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
•    Kesimpulan

2.    PICTURE AND PICTURE

Langkah-langkah :
•    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
•    Menyajikan materi sebagai pengantar
•    Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
•    Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
•    Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
•    Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
•    Kesimpulan/rangkuman

3.    NUMBERED HEADS TOGETHER (Kepala Bernomor, Spencer Kagan, 1992)

Langkah-langkah :
•    Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
•    Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
•    Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
•    Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
•    Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
•    Kesimpulan

4.    COOPERATIVE SCRIPT (Dansereau Cs., 1985)

Skrip kooperatif : metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari
Langkah-langkah :
•    Guru membagi siswa untuk berpasangan
•    Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
•    Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
•    Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
    Sementara pendengar :
-    Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
-    Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
•    Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
•    Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
•    Penutup

5.    KEPALA BERNOMOR STRUKTUR  (Modifikasi Dari Number Heads)

Langkah-langkah :
1.    Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2.    Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomorkan terhadap tugas yang berangkai
Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya
6.    Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
7.    Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
8.    Kesimpulan

6.    STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI (SLAVIN, 1995)

Langkah-langkah :
1.    Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2.    Guru menyajikan pelajaran
3.    Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4.    Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5.    Memberi evaluasi
6.    Kesimpulan

7.    JIGSAW (MODEL TIM AHLI) (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, And Snapp, 1978)

Langkah-langkah :
1.    Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2.    Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3.    Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4.    Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
5.    Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6.    Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7.    Guru memberi evaluasi
8.    Penutup 

8.    PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI)

(Pembelajaran Berdasarkan Masalah)
Langkah-langkah :
1.    Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2.    Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3.    Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4.    Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
5.    Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan

9.    ARTIKULASI

Langkah-langkah :
1.    Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2.    Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3.    Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
4.    Suruhlan seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
5.    Suruh siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya
6.    Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
7.    Kesimpulan/penutup

10.    MIND MAPPING

Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban
Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
3.    Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4.    Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5.    Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
6.    Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru

Itulah 10 dari 32 jenis model pembelajaran yang dilengkapi dengan langkah-langkahnya, untuk melihat jenis model pembelajaran yang lain, silakan download dengan mengklik pada CONTOH MODEL PEMBELAJARAN di bawah ini...


11.    MAKE - A MATCH (Mencari Pasangan, Lorna Curran, 1994)


12.    THINK PAIR AND SHARE


13.    DEBATE


14.    ROLE PLAYING


15.    GROUP INVESTIGATION


16.    TALKING STICK


17.    BERTUKAR PASANGAN


18.    SNOWBALL THROWING


19.    STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING


20.    COURSE REVIEW HORAY


21.    DEMONSTRATION


22.    EXPLICIT INSTRUCTION


23.    COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)


24.    INSIDE-OUTSIDE-CIRCLE (LINGKARAN KECIL-LINGKARAN BESAR)


25.    TEBAK KATA


26.    CONCEPT SENTENCE


27.    COMPLETE SENTENCE


28.    TIME TOKEN ARENDS 1998


29.    PAIR CHEKS SPENCER KAGEN 1993


30.    KELILING KELOMPOK


31.    TARI BAMBU


32.    DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO STAY TWO STRAY) SPENCER KAGAN 1992



readmore »»  
readmore »»  

Rabu, 10 April 2013

PEDOMAN PERHITUNGAN BEBAN KERJA GURU MULAI TAHUN 2011/2012


Semua guru, baik yang telah bersertifikat maupun yang belum bersertifikat harus memenuhi jam wajib mengajar minimal, yakni 24 jam. Pemenuhan jam wajib mengajar terkait erat dengan pengajuan PAK (yang baru) yang akan diberlakukan tahun 2013 nanti. Oleh karena hal tersebut, agar pengajuan PAK tidak terk

endala, pihak sekolah harus sudah merancang dari sekarang agar jam wajib mengajar guru minimal 24 jam per minggu. 

Khusus untuk yang mendapat tugas tambahan, pemenuhan jam disesuaikan dengan PP 74 Tahun 2008. Pada Pedoman Penghitungan Beban Kerja Guru yang diterbitkan Dirjen PMPTK berkaitan dengan tugas tambahan guru dijelaskan sebagai berikut:
1. Tugas sebagai Kepala Sekolah ekuivalen dengan 18 jam, sehingga minimal wajib mengajar 6 jam
2. Tugas sebagai Wakil Kepala Sekolah ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
3. Tugas sebagai Kepala Perpustakaan ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
4. Tugas sebagai Kepala Laboratorium ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
5. Tugas sebagai Ketua Jurusan Program Keahlian ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
6. Tugas sebagai Kepala Bengkel ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
7. Tugas sebagai Pembimbing Praktik Kerja Industri ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
8. Tugas sebagai Kepala Unit Produksi ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
Selain tugas tambahan di atas, kegiatan pembimbingan siswa, termasuk kegiatan ekstrakurikuler, juga bisa dianggap sebagai kegiatan tatap muka. Khusus untuk wali kelas tidak dianggap sebagai tugas tambahan.



UNTUK GURU YANG SUDAH BERSERTIFIKAT
Khusus untuk ketentuan guru yang telah mengikuti kegiatan sertifikasi, jam minimal wajib mengajar adalah 24 jam, kecuali yang mendapat tugas tambahan di atas. Di samping itu, pemenuhan jam wajib mengajar haruslah mata pelajaran sendiri (pemenuhan jam wajib mengajar tidak dibenarkan diambil dari mata pelajaran yang lain maupun serumpun). Ketentuan ini lebih longgar bagi guru yang belum bersertifikat, untuk pemenuhan jam wajib mengajar masih dibenarkan mengampu mata pelajaran lain terkait nantinya dengan pengajuan PAK.


Ketentuan bagi guru yang sudah bersertifikat sebagai berikut ( Tugas Struktural ):
1. Guru yang mengajar pada Kejar Paket A, B, atau C tidak bisa diperhitungkan jam mengajarnya
2. Guru Mapel SMP (selain Penjasorkes dan Agama) tidak boleh mengajar di SD, karena guru SD pada dasarnya adalah guru kelas
3. Penambahan jam pada struktur kurikulum paling banyak 4 jam per minggu berdasarkan standar isi KTSP
4. Program pengayaan atau remedial teaching tidak diperhitungkan jam mengajarnya
5. Pembelajaran ekstrakurikuler tidak diperhitungkan jam mengajarnya, meskipun sesuai dengan sertifikasi mata pelajaran
6. Pemecahan Rombel dari 1 kelas menjadi 2 kelas diperbolehkan, dengan syarat dalam 1 kelas jumlah siswa minimal 20
7. Pembelajaran Team teaching tidak diperbolehkan kecuali untuk mata pelajaran Produktif di SMK
8. Guru Bahasa Indonesia yang mengajar Bahasa Jawa, jam mengajar Bahasa Jawanya tidak diperhitungkan. Mata Pelajaran yang serumpun adalah IPA dan IPS dan hanya boleh untuk tingkat SMP
9. Pengembangan diri siswa tidak diperhitungkan jam mengajarnya
Demikian ketentuan jam wajib mengajar guru yang secara resmi mulai diberlakukan mulai Juli 2011




Sumber : Semuz Rangrank in Facebook
readmore »»  
readmore »»